ASAL USUL KECAP TERNYATA BEGINI SEJARAHNYA

biasaaja.com
Kecap diperkirakan sudah ada sejak 300 tahun sebelum masehi (SM). Tapi, di era Romawi, namanya bukan kecap melainkan liquamen. 
Bangsa Romawi menggunakannya sebagai penambah rasa makanan. Liquamen terbuat dari semacam petis teri, cuka, minyak, dan merica.
 

Kecap memang punya sejarah panjang yang tak bisa dilepaskan dari kuliner Nusantara. Populernya kecap bagi orang Indonesia sangat penting tak elok rasanya jika makan nasi putih tidak dicampur dengan kecap, Apalagi jika makan telor ceplok dengan temannya Tahu dan Tempe Goreng hmm Makyusss😃

Sejarah kecap memang panjang. Menurut buku History of Soy Sauce yang ditulis oleh William Shurtleff dan Akiko Aoyagi, sejarah kecap bisa ditarik sejak abad ke III di jazirah Tiongkok. Kemudian kecap, tersebar ke seluruh dataran Asia. Jepang lantas menjadi salah satu negara produsen kecap terbesar.

Menurut Shurtleff dan Aoyagi, dokumentasi tertua soal kecap tercatat pada 1633 dalam Bahasa Belanda. Sebab saat itu Jepang mengusir semua partner dagang asing, dan hanya berdagang dengan Belanda.

Kecap mulai masuk Nusantara pada 1737. Saat itu serikat dagang Hindia Belanda membawa kecap ke Batavia (sekarang Jakarta), untuk kemudian dikemas dan dikirim ke Amsterdam. Namun, diperkirakan kecap sudah masuk Nusantara jauh sebelum itu, dibawa oleh imigran dari Tiongkok.

Dalam buku Shurtleff dan Aoyagi, disebutkan kalau kata kecap ala Nusantara muncul di dunia Barat pada 1680, ditulis oleh seorang pengacara cum penulis bernama William Petyt. "Dan kita sekarang punya sawce (saus) yang disebut catch-up dari Hindia Timur, dijual di Guinea dalam bentuk botolan". Catch up yang kemudian dikenal sebagai ketjap, lalu jadi kecap, diperkirakan serapan dari kata Hokkian ke chiap/ kicap/ kitjap.